Selasa, 29 Desember 2009

Pentingnya Perilaku Konsumen dalam Menciptakan Iklan yang Efektif(PERILAKU KONSUMEN)

Pentingnya Perilaku Konsumen dalam Menciptakan Iklan yang Efektif...

Seiring dengan perkembangan teknologi, mulai bermunculan produk−produk baru. Persaingan semakin seru, masuknya pendatang baru membawa angin segar dalam kompetisi produk. Ketika pengiklan dihadapkan dengan kenyataan yang ada, salah satu cara yang paling tepat adalah melakukan riset perilaku konsumen untuk menciptakan iklan yang efektif.
Tujuan periklanan adalah membujuk konsumen untuk melakukan sesuatu, biasanya untuk membeli sebuah produk. Agar periklanan dapat menarik dan berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga membuahkan hasil yang diinginkan, para pengiklan pertama-tama harus memahami khalayak mereka. Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir konsumen dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka dengan lingkungan dimana mereka hidup.
Kebutuhan dan keinginan para konsumen terus berubah. Agar berhasil, para pemasar perlu bersungguh-sungguh berupaya untuk menentukan kebutuhan konsumen mereka sekarang. Perilaku konsumen menjadi dasar yang amat penting dalam pemasaran dan periklanan. Riset konstan terhadap perilaku konsumen dan faktor−faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian sangatlah penting
KONSEP PERILAKU KONSUMEN
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Penertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.


MODEL PERILAKU KONSUMEN
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.
Pertanyaan sentral bagi pemasar: Bagaimana konsumen memberikan respon terhadap berbagai usaha pemasaran yang dilancarkan perusahaan? Perusahaan benar−benar memahami bagaimana konsumen akan memberi responterhadap sifat-sifat produk, harga dan daya tarik iklan yang berbeda mempunyai keunggulan besar atas pesaing.
Strategi pemasaran, khususnya yang dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan yang berhasil, memiliki kekuatan besar terhadap konsumen dan masyarakat luas. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Ini tidak berarti pemasaran adalah kegiatan yang tidak tepat atau tidak etis.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Ani Wijayanti Suhartono
Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MELALUI MEDIA PERIKLANAN(PERILAKU KONSUMEN)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MELALUI MEDIA PERIKLANAN
Persaingan antar produk di pasaran mendorong produsen gencar untuk berpromosi
yang dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain; melalui promosi penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi, dan
periklanan. Promosi melalui media periklanan sangatlah efisien karena menggunakan
biaya rendah dan mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Promosi melalui
periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap
produk pada segmen tertentu. Iklan mengarahkan konsumen dalam menyuguhkan produk
sehingga dapat diyakini untuk memenuhi kebutuhan pembeli.

FUNGSI IKLAN DALAM PEMASARAN
Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat melalui suatu media (Kasali.1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi
terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar
masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto.2001:3-4). Iklan
merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat
khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para
konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan
sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).
Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan Association
Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu; 1)
penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan
berdasarkan konsep produknya, 2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat
menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar, 3)
iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan
yang membiayainya, 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran,
penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.
Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya.
Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60)
setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:
Attention : mengandung daya tarikInterest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
Action : mengarah tindakan untuk membeli
Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan
yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan SEGMEN PASAR. Konsep tersebut
diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya
iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk
mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan
adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk
menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.
2002: 20).
Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya dibangun atas empat
komponen, yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli, 2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan
produk, 3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut
calon pembeli, 4) Positioning, sasaran konsumen.
Beberapa tendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan
dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu:
1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan
kepada konsumen.
2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk
disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.
3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan
mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk
yang diinformasikan.
4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau
tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.
Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan
karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu
keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan iklan untuk mengkomunikasikan
produknya merupakan salah satu bentuk dalam strategi pemasaran. Maksud produsen
terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
• Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan
produk dengan yang lain.
• Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi
fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
• Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
• Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang
lebih luas.
• Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
• Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan
pasar sasaran
• Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk







STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
Komunikasi pemasaran merupakan suatu dialog yang berkesinambungan antara
pembeli dan penjual dalam suatu segmen pasar (Delozier.1976:168). Hal ini menekankan
informasi ke dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi
secara lebih efektif dan efisien (Nickles.1984:7). Kotler (1989:40-46) menjelaskan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesanpesan
melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan
secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan
efisiensi pemasaran suatu produk. Proses ini bersinambungan, mulai dari tahap
perencanan (desain) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan,
pemasaran langsung, dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna di kalangan
konsumen.
Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu
strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yangsering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya pengelompokan
pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai. Pemilihan kelompok pasar yang
spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk melalui media periklanan. Ciri
atau karakter pada sekelompok segmen pasar merupakan data untuk memudahkan
memasarkan produk.
Segmen pasar menjadi acuan dan tujuan utama dari produk yang ditawarkan
melalui periklanan. Oleh karena itu dalam merancang desain periklanan harus memahami
dan mengenal apa yang terjadi di pasar sebagai tempat pelemparan produk. Menurut
Philip Kotler (1990: 164-174), segmentasi pasar adalah memilah-milahkan suatu pasar
yang luas ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor geografi, demografi,
psikologi, dan behavioristik.


Sumber : Pujiyanto
Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/design/97

Selasa, 22 Desember 2009

SEGMEN MANFAAT(Perilaku Konsumen)

Analisi Segmen Manfaat

SEGMEN MANFAAT DEMOGRAFI PERILAKU PSIKOGRAFI
1. Harga Ekonomis :



a.sepeda Keluarga Besar Relatif Orientasi Otonom
b.mie instan Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
c.pasta gigi Keluarga besar Pengguna Berat Perokok
d.Permen. Anak-anak Relatif Orientasi Otonom
e.makanan ringan Anak-anak Relatif Orientasi Otonom
f.teh Keluarga Besar Relatif Orientasi Otonom
g.susu Keluarga Besar Relatif Yang Suka Kopi
h.Sabun Mandi. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
i.sabun mandi Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
j.Roti. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otonom





2. Efesien :



a.Mobil. Keluarga Besar Relatif Bisnisman
b.Motor. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otonom
c.ikan kaleng Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
d.Minuman botol Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
e.HandPhone. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
f.Kulkas. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
g.Kompor Gas. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
h.Komputer. Remaja Relatif Bisnisman
i.Laptop. Remaja Relatif Remaja
j.kipas angin Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom





3. Kecantikan :



a.Hand Body lotion. Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom
b.pemutih kulit Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom
c.Vitamin E. Remaja Putri Relatif Orientasi Otonom
d.Susu. Remaja Putri Relatif Orientasi Otonom
e.Sabun anti jerawat Remaja Putri/putra Pengguna Berat Orientasi Otonom
f.Lipstik. Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom
g.Bedak. Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom
h.deodoran Remaja Putri/putra Pengguna Berat Orientasi Otonom
i.eye shadow Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom
j.parfum Remaja Putri Pengguna Berat Orientasi Otonom





4. Menjaga Kesehatan :



a.Sabun Mandi. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otnom
b.obat sakit perut Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
c.Obat Kumur-kumur. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
d.Sikat Gigi. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otnom
e.obat merah Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
f.Teh. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
g.Vitamin. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
h.Susu. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
i.suplemen Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom
j.obat cacing Keluarga Besar Relatif Orientasi Otnom





5. Sarana Informasi :



a.buletin. Remaja Relatif Remaja
b.radio Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
c.tv Keluarga Besar Relatif

d.HandPhone. Keluarga Besar Pengguna Berat Orientasi Otonom
e.internet Remaja Relatif Bisnismen
f.Telepon. Keluarga Besar Relatif

g.pda Remaja Relatif Remaja
h.Majalah. Remaja Putri Relatif Remaja Putri
i.Koran. Keluarga Besar Relatif Orientasi Otonom
j.Surat. Keluarga Besar Relatif