Jumat, 30 Oktober 2009

PENGERTIAN DAN DAMPAK INFLASI

INFLASI

PENGERTIAN DAN DAMPAK INFLASI

Pengartian Inflasi , Stagnasi , Stagflasi

Arti Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama

Arti Stagnasi

Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.

Arti Stagflasi

Stagflasi adalah suatu kondisi suatu perekonomian mengalami inflasi dan stagnasi dalam waktu yang bersamaan.

Dampak Sosial Dari Inflasi

Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.

Dijelaskan banyak pengertian inflasi yang disampaikan para ahli. Inflasi menurut A.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain yaitu Ackley memberi pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).

Sedangkan menurut Boediono, inflasi sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain.

Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.

JENIS INFLASI

Menurut Penyebab Awal Inflasi

Demand-Pull Inflation

Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat (sering disebut dengan inflasi murni).

Cost-Push Inflation

Cost push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi.

Inflasi Permintaan dan Penawaran

Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara penyediaan barang mengalami kekurangan

Berdasarkan Asal Inflasi

Pengaruh kejadian ekonomi di dalam negeri

Inflasi ini terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang terjadi di dalam negeri, misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terus menerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menyebabkan nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat.

Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri.

Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.

Jenis – jenis Inflasi Menurut Kenaikan Harga - harga

Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku , inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :

1. Inflasi tarikan pemerintah

2. Inflasi desakan biaya

3. Inflasi diimpor

1. Inflasi Tarikan Pemerintah

Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat.Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan pendapatan tinggi yang selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.Pengeluaran ini dapat menimbulkan inflasi.

Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat , inflasi tarikan permiantaan juga bisa bersalu pada masa ketidakstabilan politik yang terus menerus.Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang di pungutnya.Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah agregat akan akan mewujudkan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakn barang dan jasa.Maka keadaan ini inflasi.

Inflasi Desakan Biaya

Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah rendah.Apabila perusahan – perusahan masih menghadapi permintaan yang bertambah , mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan

mencari pekerja baru dengan tawaran dengan pembayaran gaji dan upah yang tinggi ini.Langkah ini menyebabkan biaya produksi meningkat yang akhirnya menyebabkan kenaikan harga – harga berbagai barang.

Inflasi Di Impor

Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga – harga barang yang di impor.Inflasi ini akan wujud apabila barang – barang yang diimporyang mengalami kenaikan harga mempunyai persanan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan – perusahaan.Satu contoh hal yang nyata dari inflasi ini adalahefek kenaikan harga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian Negara – Negara baratpengimpor barang lainnya.Minyak penting artinya dalam proses proses barang – barang industri.Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikkan biaya produksi , dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan harga –harga.

Contoh lain dari peristiwa ini stagflasi adalah keadaan dalam ekonomi Indonesia sesudah krisis ekonomi asia pada tahun 1997. Pada tahun berikutnya pendapatan nasional Indonesia menurun sebesar 13 persen, penganguran mengalami kenaikan yang sangat nyata dan tingkat inflasi mencapai 70 persen .Stagflasi ini berlaku sebagai akibat kemerosatan nilai rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkan oleh penurunan nilai mata uang yang dratis tersebut.

MASALAH INFLASI (KENAIKAN HARGA )

Masalah yang terus mendapat perhatian dari pemerintah adalah masalah inflasi.Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena itu sangatlah sukar untuk di capai.Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah.

Ada kalanya tingkat inflasi meningkat tiba-tiba atau wujud akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspentasi pemerintah . misalnya efek dari pengurangan nilai uang yang sangat besar atau ketidakstabilan politik.Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan untuk mengatasi masalah inflasi yang bertambah cepat tingkatnya.

Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku , inflasi dapat dibedakan kepada tiga golongan :

1. Inflasi merayap

2. inflasi sederhana ( moderato )

3. Hiperinflasi

Inflasi Merayap

Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalnnya.Yang di golongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.

Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat , yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipay dalam masa yang singkat . Di Indonesia sebagi contoh , pada tahun 1965 tingkat inflasi adalah 500 persen dan pada tahun 1966 ia telah mencapai 650 persen.dan inflasi seperti ini di golongkan sebagai inflasi sederhana atau moderate inflation.

Inflasi Merayap dan Pertumbuhan Ekonomi

Segolongan ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi merayap adalah diperlukan untuk menggalakkan perkembangan ekonomi.Menurut mereka harga barang pada umumnya naik dengan tingkat yang lebih tinggi dari kenaikan upah.Maka dalam inflasi merayap upah tidak berubah atau naik dengan tingkat yang lebih rendah dari inflasi.sebagai akibatnya kenaikan harga-harga yang berlaku terutama mengakibatkan pertumbuhan dalam keuntungan perusahaan-perusahaan.Untung yang sangat besar akan menggalakkan pertambahan investasi.

Hiperinflasi

Sumber Wujud Hiperinflasi

Hiperinflasi seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang mengalami perang atau kekacauan politik dalam negaranya.Dalam masa-masa seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh melebihi pajak yang di pungutnya.Salah satu caranya adalah meminjam dari bank sentral atau mewajibkan bank sentral mencetak lebih banyak uang pembelanjaan pemerintah yang berlebihan tersebut mempercepat pertambahan pengeluaran agregat.Pada umumnya sector perusahaan tidak akan mapu menghadapi kenaikan pengeluaran yang sangat berlebihan , dan sebagai akibatnya harga-harga akan naik dengan cepat.

Apabila inflasi yang tinggi tingkatnya ini berjalan terus menerus , tingkat kegiatan ekonomi akan semakin menurun dan ini menyebabkan pendapatan nasional mengalami kemunduran dan pengangugran semakin meningkat . Ini berarti hiperinflasi cenderung mewujudkan stagfasi.

Efek Buruk Inflasi

Kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus menerus bukan saja menimbulkan bebrapa efek buruk ke atas kegiatan ekonomi , tetapi juga kepada kemakmuran individu dan masyarakat.

Minggu, 11 Oktober 2009

Pengertian Merek(PERILAKU KONSUMEN)

PENGERTIAN MEREK

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.

Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.

Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.

Merek adalah suatu lambang dari suatu produk yang bias mengangggkat produktifitas produk tersebut di pasar konsumen.

Pemberian merek pada suatu produk tidak boleh memiliki yang sudah dimiliki oleh produk lain.Sebab , dengan begitu , konsumen akan kebingungan untuk memilihnproduk yang harus di belinyaDengan adnya merek , maka konsumen akan bias mengenal produk yang akan di beli.Dan mempermudah konsumen tersebut untuk memiliki produk tersebut.

Pemilihan merek bias di lakukan dengan memilih nama merek yang mudah di ingat oleh konsumen, sebab dengan itu , konsumen tidak akan kesulitan untuk mencari produk tersebut.

Suatu produk juga bias memilih merek yang unuk , dengan nama merek yang unik , konsumen akan merasa penasaran unutk mengetahui tentang produk tersebut.dan mungkin akan mencarinya produk apa yang ada di balik nama merek yang unik tersebut.

Merek juga tidak boleh mengandung nama , lambang , yang menyinggung orang lain da terutama melanggar hokum.Disamping itu suatu produk juga harus mempunyai nama merek yang sudah sah dan di lindungi oleh hokum..

Pemilihan suatu merek juga mempengaruhi kelarisan suatu produk di pasar konsumen.Hal tersebut bias di sebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan merek.

Jadi kesimpulannya, “ Pemilihan suatu merek yang benar , mudah di ingat oleh konsumen tidak melanggar hokum , bias mengangkat produktifitas produk yang di pasarkan :……………


Referensi.....

      1. Strategi, Jenis/Macam Dan Pengertian Merek / Merk / Brand Produk Barang Dan Jasa - Manajemen Pemasaran

      2. DITJEN-HKI
        Strategi, Jenis/Macam Dan Pengertian Merek / Merk / Brand Produk Barang Dan Jasa - Manajemen Pemasaran