Jumat, 20 Mei 2011

PENGUKURAN BIAYA MUTU

PENGUKURAN BIAYA MUTU
Para manajer harus mampu memantau kemajuan perusahaannya dalam mencapai tujuan-tujuannya untuk meningkatkan mutu dan dalam mempertahankan tingkat mutu. Pengukuran dan pelaporan kinerja mutu sangat penting dalam mencapai keberhasilan dalam peningkatan mutu. Prasyarat dasar untuk pelaporan mutu adalah pengukuran biaya-biaya mutu. Untuk mengukur biaya mutu digunakan system penentuan biaya mutu. Sistem penentuan biata mutu ( quality-costing system) adalah system untuk pemantau dan mengumpulkan data untuk mempertahankan atau menyempurnakan mutu produk dalam suatu perusahaan. Untuk pengukuran biaya tersebut diperlukan definisi operasional mengenai mutu.
a. Definisi Mutu
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, mutu didefinisikan sebagai berikut : mutu adalah tingkat baik buruknya sesuatu. Mutu juga dapat didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Jadi mutu adalah ukuran related kebaikan. Namun bagaimana istilah ini diterjemahkan ke dalam realitas bisnis sehari-hari ? Secara operasional, Prodak bermutu adalah prodak yang memenuhi berbagai harapan pelanggan. Umumnya, ada dua jenis mutu yang diakui yaitu : mutu rancangan ( qualitu of design) dan mutu kesesuaian ( quality of conformance ). Mutu rancangan ( quality of design ) adalah suatu fungsi berbagai spesifikasi produk. Mutu kesesuaian ( quality of conformance ) adalah suatu ukuran mengenai bagaimana suatu produk memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika produk memenuhi semua spesifikasi rancangan, produk tersebut cocok untuk digunakan.
b. Definisi Biaya Mutu
Biaya mutu adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena mutu yang buruk. Jadi, biaya mutu adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Biaya tersebut dapat dikelompokkan kedalam empat golongan yaitu: 1. Biaya pencegahan, 2. Biaya penilaian, 3. Biaya kegagalan internal, 4.Biaya kegagalan eksternal.
Biaya pengecahan adalah biaya yang tearjadi untuk menga kerusakan produk atau jasa yang diproduksi. Biaya ini mencakup biaya yang berhubungan dengan perancangan, pengimplementasian, dan pemeliharaan system mutu. Jika terjadi kenaikan biaya pencegahan, kita mengharapkan terjadinya penurunan biaya kegagalan. Jadi, biaya pencegahan terjadi dalam rangka untuk menurunkan jumlah unit produk atau jasa yang mengalami ketidaksesuaian. Contoh biaya pencegahan meliputi : biaya perekayasaan mutu, program pelatihan mutu, perencanaan mutu, evaluasi oleh pemasok, audit mutu, daur mutu, dan telaah rancangan.
Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan mutu. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah untuk mencegah pengiriman barang-barang yang tidak sesuai persyaratan kepada pelanggan. Contoh biaya ini meliputi biaya inspeksi dan biaya pengujian bahan, inspeksi pengepakan, supervisi aktivitas penilaian, penerimaan produk, penerimaan proses, verifikasi pemasok, dan pengujian lapangan. Biaya penerimaan produk dan penerimaan proses perlu dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Biaya penerimaan produk meliputi pensampelan dari “ batch-batch”atau produk selesai untuk menentukan apakah produk tersebut memenuhi tingkat mutu yang dapat diterima jika produk tersebut memenuhinya, maka produk tersebut dapat diterima.
2. Penerimaan proses meliputi kegiatan pensampelan barang-barang yang diproses untuk melihat apakah proses tersebut dalam kendali dan dapat menghasilkan prosuk yang tidak rusak, jika tidak dalam kendali maka proses tersebut harus dihentikan sampai tindakan koreksi diambil.

Biaya kegagalan internal
Biaya kegagaln internal adalah biaya yang terjadi kaarena produk atau jasa yang tidak sesuai persyaratan terdeteksi sebelum barang atau jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Kegagalan ini adalah kegagalan yang terdeteksi oleh aktivitas-aktivitas penilaian.
Biaya kegagalan Eksternal
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena prosuk dan jasa gagal menyesuaikan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah produk tersubut dikirimkan ke para pelanggan.

INFORMASI BIAYA MUTU
Sistem pelaporan biaya mutu sangat penting perannya bagi suatu organisasi jika organisasi tersebut benar benar Sirius mengenai peningkatan mutu dan pengendalian biaya mutu. Langkah pertama yang paling sederhana dalam menciptakan system ini adalah penilaian biaya mutu yang sesungguhnya terjadi saat ini.
1. Laporan Biaya mutu
Signifikansi keuangan dari biaya mutu dapat ditaksir dengan relative mudah dengan menggambarkan biaya-biaya tersebut dalam bentuk persentase dari penjualan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, terdapat dua pandangan mengenai biaya mutu yang optimal yaitu:
A. tingkat mutu yang dapat diterima ( acceptable quality level ), tingkat ini didasarkan atas pandangan trasisional.
B. Pengendalian mutu secara total ( total quality control, TQC ), tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan yang diadopsi dari perusahaan-perusahaan kelas dunia.



a. Distribusi Optimal Biaya Mutu ( pandangan Tradisional )
Banyak ahli mutupercaya bahwa ada keseimbangan optimal antara biaya pencaegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Jika biaya pencegahan dan penilaian menarik maka biaya kegagalan menurun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar dari pada kenaikan biaya pencegahan dan penilaian, maka perusahaan secara kontinyu menningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi ketidaksesuaian unit-unit prosuk yang dihasilkan dengan persyaratan-persyaratannya. Pada akhirnya, suatu titik akan dicapai yang menunjukkan keseimbangan antara peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan. Setalah titik tersebut, peningkatan usaha pencegahan dan penilaian mengakibatkan biaya yang lebih besar dari pada penurunan biaya kegagalan. Tanpa adanya perubahan dalam teknologi, titik tersebut mencerminkan tingkat minimum biaya mutu total. Titik tersebut merupakan titik keseimbangan optimal antara biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan.
b. Distribusi optimal biaya mutu ( Pandangan kelas Dunia )
Bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan kemanufakturan maju, persaingan yang ada dangat intensif dan mutu dapat menawarkan suatu keunggulan daya saing yang penting. Jika pandangan konvensional mengenai mutu dinilai salah, maka perusahaan yang mengetahui kesalahan ini dapat memanfaatkan pengetahuannya dengan mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu total mereka. Hal ini memang banyak terjadi dan kemudian manajemen mengubah pendekatan biaya mutu yang digunkannya. Dan tingkat optimal biaya mutu terjadi ketika tidak ada produk rusak.
Namun distribusi optimal biaya mutu yang berwawasan kelas dunia dapat dikelola dengan cara yang berbeda dengan yang dinyatakan dalam model pesediaan trasisiona ( EOQ ). Pada intinya adalah :
1. Semula, perudahaan meningkatkan biaya pemecahan dan penilaian agar dapat mengurangi biaya kegagalan sehingga tercapai trade-off.
2. Pada langkah selanjutnya, perusahaan dapat memotong kembali biaya pencegahan dan penilaian.
3. Pada akhirnya, perusahaan dapat mengurangi biaya semua kelompok biaya mutu secara permanen.

2. Penggunaan Informasi Biaya Mutu
Pelaporan biaya mutu mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan dan memungkinkan perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan manajerial. Sebagai contoh, untuk memutuskan penerapan program pemilihan pemasok dalam rangka meningkatkan mutu masukan bahan, manajer memerlukan pernilaian terhadap :
a. Biaya mutu saat ini untuk setiap elemen maupun setiap kelompok
b. Tambahan biaya yang berhubungan dengan program tersebut
c. Penghematan yang diproyeksikan untuk setiap elemen maupun setiap kelompok biaya.

Tidak ada komentar: