Kamis, 19 November 2009

METODE RISET (PRIHANTORO)

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP BIAYA MODAL DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
Dalam penelitian ini yang diambil adalah pengaruh right issue terhadap biaya modal sebelum dan sesudah right issue dan volume perdagangan saham perusahaan pada saat 5 hari sebelum tanggal pengumuman right issue dan 5 hari setelah tanggal pengumuman right issue dan untuk faktor-faktor lain seperti indeks harga saham gabungan baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti pembagian deviden, stock split, tingkat bunga, laba perusahaan, peraturan pemerintah serta peraturan mikro dan makro lainnya tidak diamati. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran bahwa right issue akankah memberikan dampak yang berbeda pada perusahaan go publik. Obyek yang diteliti hanya terhadap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang dilihat dalam perdagangan saham. Berdasarkan uraian dari latar belakang, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penerbitan right issue berpengaruh terhadap biaya modal dan volume perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Seharusnya teori struktur modal mampu menjelaskan mengapa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi penambahan saham baru, hal ini berbeda dengan asumsi yang ada dalam teori tersebut. Sebagai hasilnya, banyak literature empiris lebih memfokuskan pada teori sinyal (signalling theory) untuk menjelaskan pengaruh penerbitan saham baru terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham.
Penelitian Alam (1995), dengan menguji 21 perusahaan yang melakukan right issue selama tahun 1993 di BEJ terhadap tingkat kemakmuran pemegang saham, ditemukan bahwa right issue akan meningkatkan jumlah penawaran saham yang secara teority mempunyai dampak terhadap penurunan harga saham pada periode ex-right. Pemilik saham minoritas akan mengalami dilusi (dilution) ganda dengan adanya right issue. Dilution terjadi karena persentase kepemilikan atas saham perusahaan berkurang (dilusi kepemimpinan) dan juga karena harga saham secara teoritis akan mengalami periode ex-right (dilusi kekayaan).
REFERENSI:
WWW.GOOGLE.COM

Tidak ada komentar: